Tahukah kamu? bahwa Kuteks berasal dari Tiongkok, dan penggunaannya bisa ditelusuri sejak tahun 3000 SM. Sekitar 600 SM, pada masa Dinasti Zhou, keluarga kerajaan mewarnai kuku mereka dengan warna emas dan perak. Pada masa Dinasti Ming, kuteks umumnya terbuat dari campuran lilin lebah, putih telur, gelatin, pewarna sayur, dan getah Arab.
Di Mesir kuno, masyarakat kelas bawah memakai warna-warna yang pucat sebagai pewarna kuku, sedangkan masyarakat kelas atas mewarnai kuku mereka dengan warna merah. Pada pergantian abad ke-9, kuku yang dicat merah disemprot dengan minyak wangi, kemudian dipoles atau digosok. Memasuki abad ke-20, orang-orang mulai membubuhkan krim dan bubuk berwarna ke kuku mereka sehingga tampak mengkilap.
Saat ini, media sosial telah membantu mempopulerkan seni kuku dengan banyaknya pengguna yang berbagi foto mengenai seni kuku mereka. WWD melaporkan bahwa penjualan kuteks di Amerika Serikat memecahkan rekor $768 juta pada tahun 2012, naik 32% dari tahun 2011.
Dilansir dari laman halopacitan.com, orang pertama yang mewarnai kuku kemungkinan berasal dari India ketika zaman perunggu. Mereka diindikasikan menggunakan tanaman pacar sebagai pewarnanya. Tren ini lantas menyebar ke China.
Di China, kuteks kemudian mengalami pergeseran, dari sekedar seni menjadi penentu status sosial. Mereka lantas menciptakan kuku buatan berbahan perak atau emas, lalu di tutupi perhiasan. Kuku buatan model ini hanya di peruntukan untuk kelas atas atau kalangan kerajaan saja.
Dalam rentang waktu yang sama orang-orang Babilonia ditemukan mulai menghias kuku. Tetapi, seni ini hanya dilakukan oleh para prajurit. Mereka mewarnai kuku menggunakan bubuk halus sulfida (Kohl) ketika hendak berperang.
Tidak berbeda dengan China, terdapat juga perbedaan kelas bagi prajurit Babilonia. Prajurit kelas atas mewarnai kuku mereka dengan warna hitam; sedangkan prajurit kelas bawah mengunakan warna hijau.
Tren kuteks menjadi populer pada era renaissance. Kala itu, perdagangan di negara- negara Asia mulai dibuka.
Pada abad 18, ketika gaya pernak-pernik aneh menjadi tren, paku berwarna dengan hiasan berlian menjadi perhiasan tertinggi di pengadilan Perancis. Dan memasuki era Victoria, tercipta krim berwarna.
Saat itu juga, para wanita juga membuat kuku menjadi berkilau. Mereka melakukan abrasif atau mengampelas ringan kuku mereka dan menggosoknya hingga mengkilap. Namun butuh waktu untuk mengoleskan krim berwarna dan buff kuku agar bersinar.
Akhirnya tahun 1916, Cutex pertama kali meluncurkan pernis kuku bening. Membuat kuku berkilau menjadi lebih mudah dibanding dengan melakukan abrasif.
Dan pada zaman sekarang, kutek dipergunakan untuk mempercantik diri. Tidak memandang usia, baik kalangan remaja maupun orang tua, kutek sudah banyak dipakai oleh masyarakat.
Kalian juga bisa lohh mempercantik kuku kalian dengan warna-warna kutek yang beragam dan menarik.
Aku punya rekomendasi warna kutek yang cantik untuk kalian nihh, Click link down bellow!!
Komentar
Posting Komentar